Always 3 Actions
Jumat, 25 November 2016
Bahaya dari Pornografi
Masa remaja adalah masa dimana organ-organ reproduksi sudah mulai bekerja dan nafsu seksual sudah tumbuh. Hal inilah yang menjadikan psikologi remaja suka ingin tahu tetek bengek segala hal yang berbau seksual. Sayangnya, sejauh ini banyak pihak yang belum peduli untuk memberi informasi yang sehat tentang seks kepada remaja.
Orangtua sendiri tak sedikit yang masih menganggap seks sebagai sesuatu yang tabu, sehingga mereka tak pernah memberikan informasi yang sehat tentang seks kepada anaknya(remaja). Atau karena mereka sendiri miskin informasi tentang seks dan tak tau bagaimana mengkomunikasikan seks yang baik kepda anak. Karenanya, untuk memenuhi keingintahuannya yang besar tentang seks, seringkali remaja mencari alternatif dengan menikmati pornografi secara sembunyi-sembunyi, baik sendirian maupun dengan teman-teman mereka.
Jujur saja, saya sebagai remaja saya sudah cukup banyak melihat teman-teman yang pernah mengakses situs yang berbau pornografi. Dan bahkan, saya juga pernah. Oleh sebab itu, saya sebagai anak remaja harus mengetahui berbagai macam pengunaan internet sebagai media informasi, kita perlu memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
Layaknya kecanduan bahan kimia, pecandu pornografi cenderung menggantikan sesuatu hal yang penting dengan seks atau bentuk lain dari pornografi. Orang yang kecanduan pornografi biasanya menggunakan media seperti majalah, video porno atau yang paling sering adalah internet.
Pornografi memiliki bahaya yang sangat besar, terutama para remaja. Psikologi remaja yang masih labil dan adanya pertumbuhan hormon-hormon seksual pada diri remaja,menjadikan pornografi memiliki bahaya(dampak negatif) yang sangat besar terhadap remaja.
Biasanya, para remaja lelaki menggunakan Onani sebagai pelampiasan. Onani sering juga disebut masturbasi. Masturbasi berasal dari bahasa latin, mastur yang berarti “tangan”, dan batio yang berarti “menodai”. Masturbasi dilihat dari asal usul katanya berarti “menodai diri sendiri dengan tangan”. Dari sini diperoleh pengertian, masturbasi adalah” pemuasan kebutuhan seksual terhadap diri sendiri dengan menggunakan tangan”. Terbukti jika film porno/video porno menduduki peringkat pertama yang menjadi pendorong mereka melakukan onani ini😑😒
Secara medis, onani disebut juga sebagai melakukan tindakan mekanis terhadap penis. Tindakan ini bisa membuka kulit penis jadi rusak dan menjadi awal masuknya bibit penyakit. Kalaupun tidak menjadi lecet, onani akan menjadikan kulit penis menebal. Penebalan kulit penis yang biasa disebut fibrosis yang terjadi akibat gerakan mekanis yang terus menerus akan membuat struktur kulit lama-lama jadi berubah. Keadaan ini berpeluang menjadikan kepekaan saraf-saraf disekitar penis berkurang. Sehingga sensitivitas penis terhadap rangsangan pun akan berkurang. Kondisi ini akan menyikasa, karena kelak alat kelamin akan mudah melemah saat melakukan hubungan seks suami istri.
Secara psikis, onani membuat pelakunya merasa bersalah. Menurut polling, paling tidak 69 suara mengaku merasa bersalah setelah melakukan onani. Perasaan bersalah ini akan semakin hebat bila ia tumbuh dilingkungan keluarga atau masyarakat yang memegang teguh norma-norma agama.
Pornografi juga membuat penikmatnya ketagihan/kecanduan. Bagi remaja, kecanduan situs porno (cybersex) akan membuat ritme belajar menjadi kacau. Secara umum, kecanduan situs porno akan berdampak negatif terhadap karakter seseorang.
Dampak psikologis pornografi menyebabkan kerusakan otak dengan daya rusak dan efek negatif melebihi narkoba serta merusak 3 bagian otak, sedangkan pornografi merusak 5 bagian.
Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran.
Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.
Tidak heran jika kejahatan seksual yang dilakukan oleh remaja dan anak dibawah umur semakin marak terjadi belakangan ini. Berbagai dampak buruk dari kegiatan menonton film porno bagi anak dibawah umur adalah rusaknya mental dan moral yang berimbas pada kejahatan-kejahatan seksual seperti maraknya pemerkosaan, hamil di luar nikah, penyakit kelamin, dan berbagai dampak buruk lainnya. Dari kebiasaan menonton, kemudian ingin coba-coba, kecanduan bahkan tidak sedikit dari mereka yang mencoba membuat video cabul sendiri demi mengabadikan aktifitas seks bersama pasangan.
Maka dari itu, selagi masih muda sebaiknya kita membatasi penggunaan internet dan juga harus memilah informasi mana yang perlu diketahui pada waktunya.
ayo, kita sebagai anak muda harus terhindar dari yang namanya pornografi💪
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar