Ini adalah cerpen pertama hasil karangan sendiri, selamat membaca ππ
THE JACKPLUS
Suatu hari di Kota Palangkaraya, ada seorang anak yang
bernama Aditya. Kebetulan pada saat itu, telah memasuki masa kelulusan sekolah.
Aditya lulus ke tingkat yang lebih tinggi yaitu, ke tingkat SMA. Ia lulus
dengan hasil yang cukup baik, walaupun pada mata pelajaran hitungan seperti
Matematika dan Fisikia, hasilnya tak terlalu memuaskan.
Seperti biasanya, setelah
kelulusan sekolah para murid menerima waktu liburan selama sebulan dan inilah
waktu yang akan dimanfaatkan oleh Aditya untuk belajar agar ia dapat lulus tes
ujian akademik di SMA yang diinginkannya.
Pada saat itu, SMA yang ingin ia
masuki adalah SMA Negeri 1 Palangkaraya. Aditya memiliki 2 alasan mengapa ia
sangat ingin masuk ke sekolah tersebut. Pertama, karena ia diajak oleh
sahabatnya sewaktu di SMP yang bernama Chua, agar mereka tetap bersama di satu
sekolah lagi. Yang kedua, karena di sekolah tersebut terdapat banyak
perempuan-perempuan yang cantik. Mungkin itu adalah alasan yang konyol, namun
begitulah kenyataannya.
Hari penentuan tes ujian masuk SMA pun dimulai, Aditya bersama
sahabatnya si Chua sangat gugup untuk mengikuti tes ujian tersebut. Kebetulan,
mereka mengambil jalur tes ujian reguler yaitu, dimana penilaian akan diambil
dari hasil nilai di Ijazah dan hasil dari ujian yang mereka kerjakan.
Peserta ujiannya pun begitu
banyak dan hal tersebut membuat Aditya semakin gugup. Namun, Aditya sangat
percaya diri akan hasil belajarnya. Tes ujiannya pun ia lewati dengan tenang dan
bahkan ia sangat merasa yakin jika seluruh soal yang ia kerjakan itu benar.
Hasil dari tes tersebut akan
diumumkan beberapa hari kemudian. Dan ketika hari itu tiba, ternyata Aditya
gagal. Ia berada di urutan 335, sedangkan siswa yang dterima pada jalur reguler
hanya 325 siswa. Tetapi sahabatnya si Chua berhasil dan berada pada urutan 10
besar.
Padahal Aditya merasa yakin bahwa
soal yang dikerjakannya itu sudah benar dan karena hal tersebut membuat ia
putus asa, namun ia sangat bangga pada sahabatnya yang telah berhasil pada
ujian tes tersebut.
Keesokan harinya, Aditya dikunjungi oleh kedua sahabatnya yaitu, Chua
dan Agung. Agung si sahabatnya ini berbeda dengan mereka berdua yang tes ujian
di SMAN-1, ia masuk ke SMA Negeri 5 Palangkaraya.
Maksud dari kedatangan mereka
berdua yaitu, untuk menghibur Aditya yang gagal masuk ke SMA yang
diinginkannya. Dan kedatangan mereka pun berhasil membuat hati Aditya tenang
kembali. Aditya sempat berpikir dibenaknya bahwa ‘’Mungkin ini adalah hukuman
dari Tuhan, karena aku gak mau mendengarkan apa kata Ibu pada saat itu dan
inilah kejadiannya. Aku menyesal karena gak mau mendengarkan kata Ibu’’.
Saat itu, ibunya Aditya
menginginkannya untuk masuk ke SMA Negeri 2 dan apabila ia ingin bersekolah di
tempat tersebut, ia akan dibantu oleh Ibunya untuk diterima disana. Ternyata
tak sesuai dengan apa yang diharapkan ibunya, Aditya malah menolak dan ingin
masuk ke SMAN-1 dan hal itu membuat hati ibunya kecewa serta untuk masuk ke
SMAN-1 ia tidak akan dibantu oleh ibunya.
Kedua sahabatnya menawarkan
padanya untuk masuk ke sekolah swasta yang cukup terkenal dengan siswi-siswinya
yang sangat cantik yang bernama Indah Bakti Permata, yaitu sekolah yang
dikhusukan untuk perempuan namun karena kepala sekolahnya diganti, maka di
tahun ini sekolah tersebut dibuka untuk umum atau dalam artian pelajar
laki-laki bisa masuk kesekolah tersebut.
Sekolah ini sangat mewajibkan
para siswa-siswinya untuk masuk asrama yang berada di sebelah sekolah tersebut,
walaupun ada rumah siswa atau siswinya yang dekat dengan sekolah. Karena baru
dibuka untuk umum, asrama perempuan dan laki-laki untuk sementara dijadikan
satu tempat. Walaupun diasrama mereka masih bebas menggunakan ponsel tapi jika
ingin keluar masih dibatasi.
Awalnya
ia ragu untuk masuk sekolah disana, tetapi
daripada ia tak bersekolah lebih baik ia menerima tawarannya. Ketika tes
ujian disana, ia malah tidak percaya diri karena setelah ia berada di sekolah
tersebut, pelajar yang ikut ujian tes rata-rata kebanyakan adalah perempuan.
Kemudian, setelah menyelesaikan ujian tes tersebut ia melihat 5 pelajar
laki-laki. Ia terkejut akan hal tersebut, dan ia pun langsung menuju ke tempat
5 pelajar laki-laki itu berada.
Ia pikir, hanya dirinya sendiri
pelajar laki-laki yang masuk ke sekolah tersebut. Ia pun berkenalan dangan
mereka. Nama mereka adalah MO, Audrik, Arfansius, Samuel, dan Masbay. Mereka
pun berhasil masuk ke sekolah tersebut.
Sejak saat itu, mereka berenam
semakin akrab dan menamakan gang mereka dengan sebutan ‘’The Jackplus’’. Karena
hanya mereka pelajar laki-laki yang masuk kesekolah tersebut, mereka
ditempatkan pada kamar yang sama di asrama yang kebetulan dalam satu kamar
maksimal diisi oleh 6 orang. Dan mereka pun segera mengemasi barang-barangnya
untuk dibawa ke sekolah tersebut.
Besok adalah hari perdana mereka
berenam untuk bersekolah. Sekolah yang mereka tempati tersebut cukup luas dan
sekolahnya pun bertingkat 2 dengan jumlah kelas di tiap tingkat berjumlah 15
yang terdiri dari 5 kelas jurusan IPA, 5 kelas jurusan IPS, dan 5 kelas jurusan
Bahasa. Asrama mereka pun tak seperti asrama biasanya, asrama mereka bertingkat
2, difasilitasi dengan ruang doa,Dapur,Kantin asrama,alat Mesin cuci, Wi-fi,
dan Komputer tetapi sayangnya disana belum terpasang kamera pengawas atau CCTV.
Meskipun awalnya, dikhusukan untuk
pelajar perempuan, Kepala Sekolah, Guru, dan para Staff disana bisa diisi oleh
kaum laki-laki.
Meskipun mereka berada di kamar
yang sama, namun di sekolah mereka berada di kelas yang berbeda tapi sebagian masih
dalam satu jurusan dan ada yang berbeda jurusan.
Aditya berada di kelas X-IA-1,
Audrik di kelas X-IA-5, Arfansius di kelas X-IA-3, Samuel di kelas X-IA-2, MO
di kelas X-IA-4, dan Masbay di kelas X-IPS-2.
Di hari pertama sekolah, seperti biasanya perkenalan antar guru dan para
muridnya.
Aditya yang berada di kelas X-IA-1
bertemu dengan seseorang yang menurutnya begitu cantik, meskipun menurutnya
cantik namun ia belum tertarik dengan orang tersebut. Dia bernama Adelia.
Walaupun mereka berada di kelas
yang sama, mereka sangat jarang untuk berbicara.
Adelia memiliki seorang Sahabat
yang bernama Ria di kelas tersebut.
Ketika jam istirahat, mereka
berenam berkumpul dan makan bersama di kantin.
Disaat ingin berkumpul disana,
Samuel tak sengaja menabrak dengan seorang siswi. Siswi tersebut kebetulan
membawa buku, sehingga buku yang dibawanya pun terjatuh. Samuel pun segera
meminta maaf dan mengambil serta memberinya ke siswi tersebut. Dan ternyata ia
adalah kakak kelas yang bernama Nebira dan siswi di kelas XII-IA-1.
Samuel tak tahu jika ia adalah
kakak kelas, jadi setelah Samuel meminta maaf ia langsung pergi ke kantin.
Samuel pun masih terbayang akan
wajah cantik dari siswi yang ia tabrak tadi. Dan sepulang sekolah nanti, ia
berniat untuk berkenalan dengan siswi tadi.
Ketika hari pertama telah selesai, seluruh siswa-siswi pulang ke asrama
dan seperti apa yang Samuel katakan tadi, ia langsung bertemu dengan siswi yang
ia tabrak tadi.
Pada saat malam hari, karena MO
yang sangat memiliki ketertarikan dengan perempuan yang cantik, ia mengusulkan
kepada 5 teman karibnya sebuah ide. Ia berniat untuk mengintip siswi yang
cantik sedang mandi. Dan hal itu pun ditanggapi dengan semangat oleh teman
karibnya. Mereka pun langsung menuju ke kamar ganti dan kamar mandi perempuan.
Audrik berkata ‘’Siapapun yang gak mau ikut rencana ini dianggap pengkhianat!
setuju?’’ ‘’Setuju’’ jawab teman karibnya kecuali si Aditya, karena sebenarnya
ia sama sekali tidak berniat mengintip. Tapi, karena ia tak ingin dianggap
pengkhianat, ia terpaksa ikut. MO pun berkata, ‘’Kalian tahu gak, kelas mana
yang banyak perempuan cantik?’’. Sontak teman karibnya menyahut, ‘’ Gak
tahu!!’’. MO pun menjawabnya,’’ Perempuan di kelas X-IA-1 !’’.
Sontak Aditya pun terkejut
mendengarnya, karena kelas tersebut adalah kelasnya dan juga kelas dimana
Adelia berada. Aditya tidak ingin jika mereka mengintip perempuan yan ia sukai
itu dintip oleh kelima teman karibnya oleh sebab itu, Aditya pun berpikir untuk
menggagalkan rencana mereka.
Tetapi dalam perjalanan, Aditya
melihat Adelia dan Ria telah keluar dari kamar mandi yang berarti bahwa mereka
telah selesai mandi. Hal tersebut membuat hati Aditya lega, karena perempuan
yang ia sukai itu tak termasuk kedalam daftar perempuan yang ingin diintip.
Setelah sampai di depan kamar mandi, mereka pun menyusun suatu rencana
agar bisa masuk ke dalam kamar mandi tersebut. Kebetulan saat itu, Audrik
membawa 2 ponsel 3G yang dapat terhubung satu sama lain dalam video. Kedua
Ponsel itu pun diikat dengan tali, ponsel yang satu dipegang oleh Audrik dan
satunya lagi dimasukkan lewat jendela atas kamar mandi. Karena mereka
terburu-buru, ponsel tersebut jatuh ke dalam kamar mandi. Sontak mereka pun
kecewa. Audrik pun langsung menyuruh Aditya untuk mengambil ponsel tersebut,
namun Aditya menolaknya. Dan hal tersebut dipertegas oleh Audrik bahwa ponsel
yang jatuh itu adalah ponsel milik Aditya. Aditya pun kaget jika itu adalah
ponsel miliknya, karena ponsel mereka berdua sama. Aditya dan Audrik sempat
berdebat. ‘’Kenapa kau gunakan ponselku !” tanya Aditya. ‘’Cuma ponselmu yang
bisa terhubung dengan ponselku saat video, jadi mau gimana lagi’’ jawab Audrik.
Karena itu adalah ponselnya,
Aditya pun segera masuk ke kamar mandi tersebut. Ia takut dicap ‘’mesum atau
pengintip’’ oleh teman sekelasnya. Untungnya, di dalam kamar mandi tersebut
ruang pertamanya adalah ruang ganti yang sedang sepi sedangkan disebelahnya
adalah kamar mandi maka, Aditya dengan mudah mengambil ponselnya.
Ketika Aditya hendak keluar dari
tempat tersebut, ia mendengar suara hentakan kaki dari kelima teman karibnya
yang sedang kabur dari depan ruangan. Ternyata mereka kabur karena Adelia
kembali menuju ruang ganti, dan tanpa memberitahukan kepada Aditya.
Adelia pun masuk ke ruang ganti,
dan Aditya bersembunyi di samping lemari.
Aditya benar-benar ketakutan jika
ketahuan oleh Adelia dan juga ia takut jika orang pertama yang mengatakan
dirinya mesum adalah orang yang ia sukai.
Ternyata Adelia menuju kamar
mandi sepertinya ada barang yang ketinggalan disana. Dan itu adalah kesempatan
Aditya untuk kabur dari sana, tetapi Aditya terpleset kemudian terjatuh ketika
hendak membuka pintu.
Suara jatuh dari Aditya pun
begitu keras sehingga Adelia mendengar dari kamar mandi. Lalu, Aditya langsung
bergegas keluar dari sana. Kemudian Adelia melihat ponsel yang tergeletak di
depan pintu kamar mandi, ternyata ponselnya Aditya tadi terjatuh ketika ia
terpleset karena ia terlalu terburu-buru.
Setelah sesampainya di kamar, Aditya langsung memarahi ke lima teman
karibnya, karena langsung meninggalkannya di sana. Hari berikutnya sebelum
memasuki pelajaran, Adelia memberikan ponsel kemarin kepada Aditya, tetapi
Aditya begitu takut menjawab bahwa itu adalah ponselnya.
‘’Hei, ini ponselmu ya?’’ tanya
Adelia. Aditya pun menjawab dengan gugup,’’ Itu...eh.. i-tu...’’.
Kebetulan saat itu, Audrik
melihat mereka berdua. Audrik melihat raut wajah si Aditya yang begitu pucat
saat Adelia menanyakan hal tersebut. Audrik merasa tidak tega melihat teman
karibnya menanggung atas kesalahannya semalam, maka dari itu Audrik langsung
menghampiri mereka dan langsung merebut ponsel tersebut dari tangan Adelia.
‘’Ini milikku !’’ Audrik
menjawab.
‘’Oh, jadi kamu ya, yang suka mengintip’’
tanya Adelia.
Audrik tak memperdulikan
pertanyaan Adelia tadi dan langsung pergi. Aditya pun merasa terselamatkan
berkat tindakan Audrik tadi, tapi ia juga tak tega padanya karena dicap sebagai
orang yang suka mengintip.
Adelia pun melajutkan obrolan
pada Aditya, ‘’Untung ya, bukan kamu pemilik ponsel tadi’’.
‘’Eh, iya..’’ jawab Aditya dengan
singkat.
‘’Oh iya ngomong-ngomong, siapa
namamu? Hahaha, maaf aku lupa’’. Adelia bertanya.
‘’Eh, namaku Aditya’’. Jawab
Aditya.
‘’Maaf ya, aku pelupa orangnya’’.
Sahut Adelia.
Dan setelah itu, mereka masuk dan
memulai pelajaran di kelas. Aditya merasa bangga pada Audrik atas tindakannya
tadi. Karena walaupun tindakannya terkadang aneh, tetapi ia memiliki tanggung
jawab yang tinggi dan mengutamkan persahabatan diantara mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar